Sejarah berdirinya Kota Las Vegas
Bandar Togel - SIAPA tak mengenal Las Vegas? Kota di Amerika Serikat (AS) ini sangat dikenal dengan kota judi terbesar di dunia. Dan harus diakui, bahwa pembangunan kota di negara bagian Nevada ini, sumber utamanya berasal dari pajak tempat-tempat perjudian.
Warga di Las Vegas bagaikan tak pernah tertidur. Setiap pagi dan malam, jalan-jalan di kota ini dilintasi oleh manusia beraneka ras. Selain sebagai pusat hiburan dan dunia malam, Las Vegas mampu menyihir wisatawan mancanegara untuk mencari keberuntungan di meja judi.
Benarkah Las Vegas memang sengaja dijadikan sebagai kota judi?
Dalam sejarahnya, orang pertama yang mendatangi Vegas adalah warga keturunan Eropa bernama Raphael Rivera pada 1829. Sedangkan nama Las Vegas sendiri diberikan oleh orang-orang Spanyol yang bermigrasi ke AS. Dalam bahasa Spanyol, ‘vegas’ berarti padang rumput.
Secara geografis di era 1900-an, Las Vegas merupakan akses penting dalam jalur rel kereta api yang mengangkut penumpang dan hasil tambang. Dalam perkembangannya, di daerah gerang tersebut muncul mafia atau koboy jalanan. Vegas berdiri di tahun 1905 dan diresmikan enam tahun kemudian.
Berbeda dengan kota-kota lainnya di AS, Vegas memiliki keistimewaan dalam mengelola industri perjudian. Pemerintah AS pun mengizinkan sejumlah pengusaha untuk membuka kasino, hotel dan retoran. Meski memberi izin, namun usaha kasino yang diberikan terdapat aturan-aturan ketat.
Di tahun 1960-an, seorang pengusaha Howard Hughes membeli kasino, hotel dan stasiun televisi di kota ini. Selain itu, sejumlah perusahaan judi Fortune 500, Harrah’s Entertainment dan MGM Mirage, juga turut meramaikan hiburan di Vegas. Sementara itu, Otoritas Pertemuan dan Pengunjung Las Vegas bertugas dalam mempromosikan pariwisata Vegas.
Dan kini, Las Vegas telah berkembang pesat. Di kota ini, siapa pun bisa menikmati ‘kebebasan ala Amerika’. Asal ada uang, Anda bisa memainkan permainan ketangkasan atau arena judi lainnya, yang bisa mengubah nasib: kaya raya atau jatuh miskin.
Ada yang bilang, Vegas adalah ‘kota dosa’ karena bagi sebagian umat beragama, berjudi dianggap sebagai perbuatan dosa. Banyak orang berambisi memenangkan permaianan judi. Banyak yang tersenyum menang, tapi tak sedikit yang kalah hingga akhirnya bunuh diri atau bercerai. Meski dianggap sebagai ‘kota dosa’, ternyata Vegas adalah kota yang memiliki populasi gereja terbanyak dibandingkan kota-kota lain di AS.
Mungkin, inilah yang menjadikan Vegas mampu bertahan dalam perkembangannya. Mayoritas pekerja di kasino dan tempat-tempat perjudian adalah penganut Kristen, tapi mereka enggan untuk berjudi. ‘Judi’ bagi warga setempat adalah sebuah pekerjaan untuk mencari nafkah, sehingga tak dicampur-adukkan dengan keyakinan agamanya. Bisa jadi, pandangan seperti ini juga terdapat di Macau, kota judi terbesar di Asia.
Berkembangnya Las Vegas sebagai kota judi dan pariwisata, tak lepas dari kinerja aparatur pemerintahan setempat. ‘Keuntungan’ yang diperoleh dari pajak perjudian tak dikorup, melainkan digunakan sebagai sumber dana pembangunan. Terbukti, sarana dan prasarana infrastrukturnya menggunakan teknologi maju dan terbilang murah. Malah, untuk rute-rute tertentu tak dikenakan biaya kepada penumpang angkutan umum, asalkan menunjukkan kunci kamar hotel. Hehehe..
Kemudahan sarana transportasi ini, menjadikan Vegas semakin terkenal dan melebarkan sayapnya. Wisatawan yang ingin mengunjugi Vegas dari negara bagian manapun dapat menggunakan kereta api. Sedangkan maskapai yang melayani rute dari dank e Bandara McCarran mampu memanjakan kehadiran wisatawan mancanega.
Untuk teman teman yang ingin mencoba permainan Casino ala Las vegas Boleh dicoba di